"Ketika seseorang yang
sangat kau cintai meninggalkanmu demi orang lain, maka Tuhan akan
menggantikannya dengan seseorang yang jauh lebih sempurna untukmu."
Pasca kandasnya kisah
cintaku yang sudah hampir 3 tahun ku jalani dengan mantan kekasihku, hidupku begitu
hancur berantakan. Semua begitu sulit untuk dibenahi, hingga akhirnya Tuhan
mempertemukanku dengannya. Pria yang kini menjadi penyemangat hariku. Pria yang
telah membantuku keluar dari masa kelam itu.
Namanya Andi, dia adalah teman sekelasku ketika aku masih
duduk dibangku sekolah dasar. Pertemuan kami memang tidak disengaja. Ketika
itu, aku sedang duduk di bangku peron, sambil menunggu kedatangan kereta arah
Jakarta, di salah satu stasiun Kota Depok. Hampir setengah jam aku menunggu kereta yang terlambat datang
karena ada sedikit gangguan disana. Tak lama, tiba-tiba ada seorang pria tinggi
yang duduk tepat disampingku. Rasanya agak aneh, karena ada banyak bangku yang
kosong tetapi dia justru memilih duduk disebelahku. Aku tidak tau siapa dia,
terlebih dia mengenakan masker yang menutupi setengah wajahnya. Dan tiba-tiba,
pria itupun menegurku, “mba, alumni SD 04 Kosambi ya?” tegur pria bermasker itu. Aku yang saat itu
sedang memakai headset pada salah satu telingaku, sontak kaget.
“Ha, iyaa..
kok tau?” jawabku sambil bertanya-tanya dalam hati, siapa sebenarnya pria ini.
“Gue Andi, masih inget
gak? Lo Yulyan kan?”sapanya, sambil perlahan melepas masker yang menutupi
wajahnya.
“Oalaaaah… Andi, iyaa inget-inget… kirain siapa tadi sok kenal
banget, hahaaa” ucapku sambil perlahan
memperhatikan wajahnya. Dia terlihat jauh berbeda. Yaa.. bisa dibilang dia jauh
lebih tampan dari terakhir kali kami bertemu. Sudah sekitar 8 tahun kami tidak
bertemu, tetapi anehnya, dia masih bisa mengenali wajahku.
“Gue dari jauh udah ngeliat lu, kayaknya kenal, eh pas
dideketin ternyata emang si Yulyan… hahaa, apa kabar lu? Udah gede aja lu yul,
hahaaa” ucap Andi.
“Yakali, gue gak gede-gede gitu… hahaa, Alhamdulillah baik
kok, lu sendiri gimana? Perasaan waktu SD lu gendutan deh, kok sekarang bisa
langsing gini sih? Haha diet yaa”
“Hahaa… iyaa itu lu tau, gue juga baik-baik aja Alhamdulillah.
Btw, lu berubah banget yul, waktu SD lu kan kecil banget kayak anak TK,
sekarang udah tinggi aja”
“siaaaaauul, hahaa… kan pubertas coy! Heehe”
“Makin cantik aja lu yul, hehee” godanya.
“Yailaah dasar pria, cacar berbintik kali ahh, hahaa”
“Jaaah, serius gue yul.. hehe, eh lu ada pin bbm atau line
gitu gak?”
“Ada dooong, lengkap malah, kenapa? Mau yaa? Bayar loh! Hahaa”
“yaaah gitu lu… hehee, iyaah mau dong, apaan pin lu Yul?”
“nih, pin gue 7C9****, Line gue… Tanidadelly, Instagram….
Tanidadelly, Path gue… Yu..”
“Udah neng lengkap amat, hahaaa… accept ya Yul, hehee” sahut
andi, sambil lagi-lagi tersenyum padaku.
“Okeeey… eh tapi jangan bbm ya, Line aja.. soalnya gue jarang
buka bbm, haha…” jawabku, dengan membalas senyuman Indahnya.
“sippp sip…”
Hari itu adalah awal pertemuanku dengannya, pria yang saat ini
menjadi kekasihku. Kedekatan kami awalnya hanya sebatas teman lama yang sedang
bernostalgia. Terlebih saat itu, aku masih memiliki seorang kekasih. Aku
menjaga jarak darinya, karena aku tidak mau hubungan kami nantinya mengganggu
hubunganku dengan kekasihku.
Setelah beberapa lama, ternyata hubunganku dengan kekasihku
harus kandas begitu saja. Setelah hampir 3 tahun kami bersama, dia pergi begitu
saja meninggalkanku, demi wanita yang lebih sempurna dimatanya. Aku begitu
terpukul dan sangat kacau saat itu. Emosiku begitu tidak stabil. Kemudian, Andi
mulai menghubungiku lagi. Entah ada angin apa, dia tiba-tiba mengajakku untuk
keluar bersama. Akupun menerima ajakannya.
Sudah hampir 1 tahun Andi tinggal di Depok. Dia berkuliah
disalah satu universtias swasta di kota ini. Andi sering mengajakku untuk
bertemu, namun aku selalu menolak ajakannya. Dan kali ini, untuk pertama
kalinya aku menerima ajakannya. Dia mengajakku ke warnet tempat biasa ia
bermain. Ya, Andi adalah seorang Gamers, sama sepertiku. Itu yang membuatku
merasa agak nyaman dengan kedatangannya dihidupku.
Aku tidak bisa menutupi kesedihanku dihadapannya. Andi pun akhirnya sadar ada yang salah
dariku. Peralahan dia bertanya, apa yang sedang terjadi padaku. Namun aku tak
sanggup untuk menceritakan padanya. Dia tetap memaksaku untuk menceritakan semua
masalahku. Akhirnya akupun tak tahan membendung air mata yang sejak tadi ku
tahan. Dia langsung mengeluarkan sapu tangan dari kantong celananya, dan
mengusapkannya pada wajahku yang basah karena air mata. Aku mulai menceritakan
kesedihanku padanya perlahan. Dia begitu terpaku mendengarkan segala ceritaku.
Dia mengusap pipiku yang basah sambil mengatakan, bahwa semua akan baik-baik
saja. Anggaplah ini adalah takdir Tuhan untuk membuatmu menjadi wanita yang
lebih kuat. Mungkin Tuhan sengaja memisahkan kalian, karena dia tidak pantas untuk
mendapatkan ketulusan cintamu. Ada ribuan pria sempurna yang jauh lebih pantas
bersanding denganmu, dibandingkan mantan kekasihmu. Dia tersenyum dan mencoba
menghiburku dengan cerita-cerita lucunya. Seketika aku merasa begitu nyaman
berada disisinya. Mulai saat itu, Andi terus berusaha menghiburku dan
membangkitkan lagi semangatku.
Semakin lama, aku dan Andi semakin dekat. Dia pun sudah ku
kenalkan pada kakak perempuanku. Tak jarang dia selalu mengantar dan
menjemputku kerja.
Andi J
Selamat pagi bu guruuuuu …..
Hayoooo bangun hayooooooooo…..
nanti telat lagi aja kayak kemaren :p hehee
Yulyan Tanida Delly
Pagi ndiiiii….. mager banget tau hiiiiiiL
Andi J
Woooghh kebiasaan…
Eh nanti gue anter yaah yul, hari ini kelas jam 9nan kok,
jadi bisa lah buat
ketemu dulu mah
heheee….
Yulyan Tanida Delly
Wogh ketemu mulukk,
emang gak bosyen apa weeeee :p
Andi J
Ngga lah weee :p
Udah mandi gih, nanti gue jemput di depan gang yah J
Yulyan Tanida Delly
Huuhhh :p
Yaudah gue mandi dulu yahJ
Aku menunggu Andi ditempat biasa ia menjeputku. Sudah jam 07.30,
tetapi dia tak kunjung datang.
“ishhh, mana ini yang mau jemput, lama bangeeet
ndiiiiiiiiii….” Gerutuku dalam hati.
Tak lama kemudian, sebuah mobil Nissan March hitam berenti
dihadapanku. Kaca jendela depannya perlahan terbuka. “Bu guru… maaf yaa telat
hehee,” sapa Andi sambil duduk didalam mobil hitamnya.
“Kenapa bawa mobil segala sih ndiiiii….” Gerutuku kesal
didalam hati.
“Ayoo bu guru… nanti keburu macet dipertigaan” ucapnya sambil
meraih tanganku, dan memaksaku masuk kedalam mobilnya.
“Kenapa sih mukanya ditekuk aja…” rayu andi
“Gapapa..” jawabku ketus.
“Kalo gue jemput pake mobil, pasti mukanya ditekuk gitu,
yaudah besok-besok jemputnya pake motor aja deh, udah yaaah jangan ngambek
yaah..” rayunya sambil mencubit pipiku.
“ishhh tangannya reseee…. Makanya lain kali jemputnya pake
helikopter aja, jangan bawa mobil, kampus di Gundar aja bawa mobil segala dia
mah” jawabku sambil membalas cubitannya.
“Iyaaah deh iyaaa nurut sama bu guru mah, saya nuruuut”
sahutnya sambil tersenyum kepadaku.
Sudah sekitar 2 bulan kami bersama. Dan kami pun semakin
sering bertemu. Dia selalu setia menemaniku dikala aku kesepian. Dan selalu
setia mendengarkan cerita-ceritaku. Perlahan dia seolah menyembuhkan luka
lamaku, akibat pengkhianatan yang dilakukan oleh mantan kekasihku. Dia
menghadirkan lagi semangat hidupku, mengembalikan lagi senyum dan tawa lepasku.
Hingga tanpa ku sadari, aku mulai jatuh hati padanya. “Aku tau ini cinta, namun
hatiku terlalu takut untuk mengakuinya”. Aku terlalu takut, kelak akan
merasakan pedihnya mencintai lagi. Aku terlalu takut, kelak ketulusanku
dikhianati lagi. Ku pendam perasaanku dalam-dalam, dan yakinkan pada diriku,
bahwa aku tidak boleh membiarkan hatiku jatuh cinta lagi.
Perlahan, sikapnya pun begitu menunjukan bahwa dia begitu
nyaman didekatku. Namun apa dayaku, aku tidak mau kisah lamaku terulang lagi.
Akhirnya aku mulai mencari-cari alasan untuk menjauhinya. Aku mulai berusaha
untuk bisa menahan diri, dan menolak ajakannya ketika ia ingin bertemu.
Andi pun mulai menyadari perubahan sikapku padanya. Dia selalu
bertanya-tanya, ada apa denganku. Kenapa seolah aku mulai menjauhinya. Aku
tetap pada pendirianku. Aku tidak boleh membiarkannya jatuh cinta padaku.
Andi terlihat begitu gelisah dengan perubahan sikapku padanya.
Hingga dia sempat bertanya pada kakakku, apa yang sebenarnya terjadi padaku.
Andi J
Yul, lu kenapa sih? Gue punya salah apa?
Kok jadi cuek banget gini sekarang L
Yulyan Tanida Delly
Gapapa kok ndiii, gue cuma lagi mau fokus belajar aja…
Ujian kan sebentar lagi, tapi persiapan gue
masih kurang banget L
maaf yaaa…
Akhirnya Andi mau menerimanya. Dan mulai jarang menghubungiku.
Apa aku begitu egois??? Sikapku ini justru membuatku terluka lagi. Aku begitu
merindukan kehadirannya dihidupku.
Setelah seminggu kami
tidak berkomunikasi, dia pun menghubungiku lagi. Dan mengajaku untuk bertemu.
Andi J
Besok siang gue jemput ya,
Gue mau ajak lu ke suatu tempat yang asik deh pokoknya. J
Gak boleh nolak!
Yulyan Tanida Delly
Aishhh, mau kemana?
Ntar gue diculik lagi :/
Andi J
Udah sih ikut aja,
biarin diculik
sekalian biar ngga ilang-ilangan lagi wleee :P
Udah belajar sana gih, makan jangan lupa!
Keesokan harinya, Mobil hitam itu sudah nangkring tepat
didepan pagar TK tempat aku mengajar.
“ihh nih bocah ngapain nunggu disitu sih!”
Yulyan Tanida Delly
Ndi, jangan nunggu situ ih-_- gga enak sama guru2 yang lain.
Tunggu depan biasa jemput aja L
“Kita mau kemana sih?” tanyaku sambil membetulkan seat belt.
“Kerumah mamah gue” jawabnya sambil perlahan menjalankan
mobil hitamnya itu.
“What?” sontakku menjawab perkataannya.
“Aiih gila lu ah, ngga mau ahh!” seruku sambil berusaha
memaksanya.
“Kenapa sih? Woles aja kali. Nyokap tuh udah lama mau ketemu
lu tau ngga sih” jawabnya santai,
sambil
tersenyum kepadaku.
“Lah emang lu cerita tentang gue ke nyokap lu gitu?”
“Iya, emang kenapa?”
“aahkkk …”
“Kenapa? Udah tenang aja laah, nyokap baik kok orangnya”
“Yaaa gak gitu, gue tuh lagi jelek ah, takutnya nanti
nyokap gak suka” seruku
“hehee… lu tuh udah cantik kali, cantik banget malah, nyokap
pasti suka kok” jawabnya sambil
tersenyum dan mengelus kepalaku.
Aaaahhhhh …. Aku jatuh cinta …
Jantungku berdebar-debar selama diperjalanan menuju
rumahnya.
Aku takut, takut sekali keluarganya tidak menyukaiku. Terlebih
aku dan andi belum punya status yang spesial. Kami hanya sebatas teman.
Sesampainya dirumah andi, tanganku semakin dingin. Rasanya berat sekali untuk melangkah masuk ke
dalam rumah. Tiba-tiba tangannya langsung menggenggam tanganku yang hampir beku
karena menahan rasa grogi. Dia menebarkan senyuman indahnya, dan mengajakku
masuk ke dalam rumahnya.
“Assalamualaikum… maaah….” Seru andi, sambil menyuruhku duduk
diruang tamunya.
“Waalaikumssalam…. Ehh.. ada tamu dari Depok…” sahut mamahnya
Andi, sambil berjalan menuju kearah kami.
“Loooh… jadi ini yang sering kamu certain? Pantes jadi betah
banget di Depok, sampe setiap disuruh pulang, ada aja alesannya…”ucap mamahnya,
sambil tersenyum kearahku.
“hehee… haloo tante…”sapaku pada wanita cantik itu.
“Yulina yah? Wah ternyata lebih cantik dari yang ada
difoto-foto di kamarnya Andi yaah…”
“Mamaah ahh… apaan si.. bohong, bohong… jangan didengerin”
sahut Andi yang langsung menyamber ucapan mamahnya.
What???? Yulina? Sejak kapan gue ganti nama? Foto dikamar andi
pula? Anjiiiiirrr, makin grogi deh ini gueee…. God please help meeehhhh!!!
“Heheee…”tawaku perlahan sambil menahan rasa grogiku yang
sudah memuncak.
Ternyata dugaanku tentang mamahnya andi salah. Dia adalah
wanita yang sangat baik. Dia menyambut kedatanganku dengan begitu ramah. Pantas
saja Andi berani mengenalkanku pada Mamahnya.
Hari sudah semakin gelap, dan akupun memutuskan untuk
pulang. Sebenarnya agak berat meninggalkan tempat itu. Aku merasa begitu nyaman
berada disekitar keluarga Andi. Mamahnya yang seharian bercerita tentang masa
kecil andi semakin membuatku merasa betah ditempat itu. Anganku pun mulai
bermunculan, “Andaikan aku bisa menjadi salah satu dari keluarga mereka… ahhhh
rasanya pasti sangat menyenangkan”.
Kami pun beranjak meninggalkan rumah Andi. Rasanya hari itu,
menjadi hari yang sangat menyenangkan.
Aku tidak akan melupakan kenangan indahku bersama Andi.
Selama
diperjalanan pulang, Andi bercerita tentang Ayahnya yang pergi meninggalkan
mamahnya demi wanita lain. Andi mengatakan bahwa ia begitu membenci ayahnya,
dan tidak pernah mengakui statusnya sebagai seorang ayah. Mendengar ceritanya, aku jadi teringat akan ayahku. Sikap ayahnya
begitu bertolak belakang dengan sikap ayahku.
Disaat ayahnya tega mengkhianati cinta mamahnya andi, ayahku
justru begitu setia menjaga cinta ibuku, meski ibuku kini telah tiada. Dibalik sosoknya yang begitu ceria, ternyata dia juga mempunya
kisah yang kelam. Perlahan aku memegang tangannya, dan menghiburnya yang hampir
terhanyut akan kisah masa lalunya.
Dia mengantarku pulang kerumah, karena daerah rumah andi masih
disekitar Jakarta Barat, sama sepertiku.
Sesampainya didepan gang , dia memaksa untuk ikut kerumahku.
Aku langsung menolaknya, aku tidak mungkin mengajaknya kerumahku. Aku masih
belum siap mengenalkannya kepada ayahku. Namun dia terus memaksa. Apa boleh
buat? dia sudah mau mengenalkanku pada mamahnya, aku terpaksa meng-iyakan
permintaannya.
Aku pun mulai mengenalkannya pada ayah dan abangku. Sikapnya
yang begitu ramah dan santun mampu meluluhkan hati ayahku. Tidak biasanya
ayahku sebaik ini pada pria yang baru aku kenalkan.
“Eh gue heran, ngga biasanya loh bokap seramah itu sama cowok
yang baru gue kenalin” ucapku heran
“Masa sih? Bokap lu asik kok, beruntung banget lu punya bokap
kaya gitu” jawabnya sambil tersenyum.
Tak terasa jam di dinding telah menunjukan pukul 22.15, kami
begitu terhanyut dengan cerita-cerita kami, hingga lupa akan waktu. Andi pun
mulai beranjak untuk pulang. Belum sempat beranjak bangun, tiba-tiba dia
menarik tanganku. Dia menggenggam kedua tanganku dengan eratnya. Tatapan
matanya yang langsung mengarahkan ke mataku, seolah mengisyaratkan ada sesuatu
yang ingin ia katakan padaku. Tanganku seketika dingin. Aku begitu terpaku
melihat tatapan matanya. Pikiran ku pun mulai bercampur aduk.
“Yul, ehm…
Sebenernya… gue suka
sama lu dari waktu kita masih sd. Tapi yaa gimana, jaman sd gue gak ngerti
apa-apa. Gue cuma sekedar cinta monyet sama lu. Dan sekarang kita ketemu lagi,
rasa cinta gue yang dulu jadi muncul lagi. Awalnya gue cuma kagum sama lu yul.
Kagum banget sama semua perjuangan cinta lu, setiap kali lu curhat sama gue.
Tapi akhirnya rasa kagum gue berubah jadi rasa sayang. Gue sempet berusaha
ngelupain lu, pas kemaren-kemaren lu ngejauhin gue. Tapi jujur gue gak bisa.
Semakin berusaha ngelupain lu, semakin gue kangen sama lu. Gue mau lu bisa
selalu ada disisi gue seperti sekarang. Gue cinta sama lu yul, gue sayang banget
sama lu…”
Jantungku terasa mau copot. Kata-kata yang keluar dari
mulutnya membuatku semakin tak berdaya.
Ingin rasanya mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya padanya. Ingin
rasanya mengatakan, aku juga mencintamu …
Tapi hatiku tak mengizinkannya. Aku langsung teringat akan
kisah cintaku sebelumnya. Aku takut nantinya akan berakhir sama.
“ahhh.. hahaha… cinta? Gak salah lu? Kenapa lu bisa jatuh
cinta sama gue dah? Gue tuh cewek biasa, gue gak pantes buat orang kayak lu… becanda
aja lu mah ahh, hahaa” jawabku sambil melepaskan genggamannya, dan berpura-pura
menganggapnya hanya bercanda.
“Gue serius! Gue sayang sama lu, gue cinta sama lu, yulyan lu
mau gak jadi pacar gue?!” sahutnya dengan memasang wajah serius.
“isshhh… lu tuh kenapa sih? Disaat mantan gue ninggalin gue
demi cewek yang lebih seksi dan lebih segalanya dari gue, kenapa lu justru
malah mau jadi pacar gue? Gue tuh takut, lu ngerti gak sih!”
“Cuma cowok bego yang
tega ninggalin cewek kayak lu! Denger ya yul, gue emang gak bisa ngumbar
janji setia kayak yang mantan lu lakuin dulu. gue juga gak bisa janji buat
bikin lu bahagia terus sama gue. Tapi gue akan berusaha banget buat setia dan
bikin lu bahagia. Gue gak peduli seperti apa masa lalu lu dulu sama mantan lu
itu, yang jelas gue akan mencintai lu, apa adanya diri lu. Lu mau percaya sama
gue?” ucapnya, sambil perlahan kembali
meraih dan menggenggam tanganku.
Aku benar-benar dilema saat itu. Aku begitu bingung dengan
segala yang Andi ucapkan kepadaku. Jujur aku begitu bahagia dengan nyata
cintanya kepadaku. Begitu bahagianya aku hingga seketika masa laluku seakan
hilang begitu saja. Namun disisi lain, aku masih trauma untuk memulai kisah
cinta baru. Ku putar otakku dengan cepatnya untuk memutuskan jawaban apa yang
akan ku pilih. Jika aku menolaknya, mungkin Andi akan menjauh dariku. Dan aku
mungkin akan menyesal seumur hidup. Akhirnya ku putuskan untuk menerimanya sebagai
kekasihku.
“eh.. ehm…..Yaudah..” aku menangguk.
“ tapi andi gak boleh jahat yah … gue juga sayang sama lu
ndi…” sahutku sambil tersenyum menatap wajahnya.
“Iyaaah ibu guruuuu… yesss sekarang udah tenang deh nih hati
gue, hehee…” ucap andi, sambil mengusap kepalaku dan menatapku dengan senyuman
indahnya.
Mulai malam itu, kami resmi menjadi sepasang kekasih. Aku
masih merasa ini semua bagaikan mimpi. Tapi intinya aku merasa sangat bahagia.
Kami mulai membiasakan diri untuk menyatakan cinta setiap harinya. Meskipun
rasanya agak canggung, tetapi kami terus berusaha membiasakannya. Kami selalu
menyempatkan untuk bertemu setiap harinya. Kedatangan Andi benar-benar
mengobati sakit hatiku. Dia berhasil membuatku merasakan indahnya jatuh cinta,
dan bahagianya ketika bertemu dengan orang yang ku cintai. Hatiku yang sempat
kosong, kini sudah terisi dengan cinta dan sayangku pada sosok Andi. Meski
sekarang hubungan kami masih seumur jagung, tapi kami akan terus berusaha untuk
mempertahankan dan memperjuangkan kisah cinta kami.
Andi seolah bagaikan jawaban atas segala doa yang selalu ku
panjatkan kepada sang
Maha Cinta. Dia seolah sengaja memisahkanku dengan mantan
kekasihku, untuk menyatukanku dengan Andi.
Ndie-kun :*
Ohayouuu nden-chan J
Uhh, kita udah semingguan yah sayang :p cieee :*
Yulyan Tanida Delly
Ohayooou ndie-kun :*
Masa sih? Ciyeee:P happy one week anniversary yaa kamuuuh :p
Ndie-kun :*
Kayanya musti dirayain nih.. hehe..
Aku traktir ngenet deh yuk :*
Yulyan Tanida Delly
Yaahh, tumpengan dong ndi.. Hihi :* eh aku nulis status difb dong..
Keren kan aku :D
Ndie-kun :*
Yaudah aku telpon mama yah,
Kita tumpengan sekarang :p
Wih, nulis status apa sayang?
Iyalaaah, jelas…
Angelina Jolie aja kalah kerennya sama kamu :*
Yulyan Tanida Delly
Jangan deng, kasian mamah nanti kerepotan lagi :D
Status One week kita :P hehe
Beneran apa? :D ishh mau cubit ndiii (:
Ndie-kun :*
Aku juga ah, nulis status bbm, path, line, semuanya biar jadi keren kaya sayang :*
Hehee.. yaudah nanti kita ketemu yah sayang :* aku jemput di kosan ya :*
Aku mau mandi dulu sayang :*
Yulyan Tanida Delly
Woghh, dia mah ngikutin aja :P
Ndiiiii Love love nya manaaa L
Ndie-kun :*
Iyaah sayangku :*
I LOVE U So Much :* ({})
Yulyan Tanida Delly
I Loveyou too much ndieee-kun :* (:
Untukmu, kekasihku…
Terima kasih atas segala kebahagian yang telah kau limpahkan kepadaku.
Terima kasih atas segala kesabaranmu, dalam menghadapi sikapku selama ini.
Terima kasih karena telah membantuku keluar dari keterpurukan atas cinta lamaku.
Terima kasih telah setia menemaniku, dan menghapus segala luka dihatiku.
Terima kasih karena telah membuatku merasakan lagi indahnya dicintai dan mencintai.
Aku begitu bahagia bisa bertemu kembali denganmu. Aku begitu bahagia setiap kali berada disisimu.
Aku tau, hubungan kita masih terlalu dini. Bahkan aku pun tau seberapa besar cobaan yang akan kita hadapi nanti. Namun aku percaya, Tuhan akan membantu menjaga indahnya cinta kita.
Aku tau seperti apa kisah cinta masa lalumu dulu. kau pun tau segalanya tentang kisah cinta lamaku.
Aku berharap, kita bisa belajar dari kisah cinta masa lalu itu, dan menjadikan kisah cinta ini semakin abadi.
Kekasihku… aku mencintaimu. Begitu mencintamu.
Aku akan membuatmu bahagia, sebahagia cinta lamaku dulu. bahkan lebih bahagia darinya
Tetaplah bersamaku, kita yakinkan yang Maha Cinta bahwa kita memang pantas untuk bersama, dan di satukan dalam ikatan cinta yang telah ia restui.