Minggu, 10 Mei 2015

Somebody To You - THE VAMPS (Feat. Demi Lovato)




Yeah you! 
Yeah you!

I used to wanna be
Living like there's only me

And now I spend my time
Thinking 'bout a way to get you off my mind *Yeah you*


I used to be so tough
Never really gave enough
And then you caught my eye
Giving me the feeling of a lightning strike *Yeah you*


Look at me now, I'm falling
I can't even talk, still stuttering
This ground of mine keeps shaking


Oh oh oh, now!

All I wanna be, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you
All I wanna be, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you


Everybody's trying to be a billionaire
But every time I look at you I just don't care
'Cause all I wanna be, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you


 Yeah you!

I used to ride around
I didn't wanna settle down
But now I wake each day
Looking for a way that I can see your face *Yeah you*


I've got your photograph
But baby I need more than that
I need to know your lips
Nothing ever mattered to me more than this *Yeah you*


Look at me now, I'm falling
I can't even talk, still stuttering
This ground of mine keeps shaking


Oh oh oh, now!

All I wanna be, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you
All I wanna be, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you


Everybody's trying to be a billionaire
But every time I look at you I just don't care
'Cause all I wanna be, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you *Yeah you*


Look at me now, I'm falling
I can't even talk, still stuttering


All I wanna be, all I ever wanna be, yeah, yeah, yeah, yeah *Yeah you*

All I wanna be, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you
All I wanna be, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you *Yeah you*

All I wanna be, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you
All I wanna be, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you *Yeah you*


Everybody's trying to be a billionaire
But every time I look at you I just don't care
Cause all I wanna be, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you *Yeah you*

Cause all I wanna be, all I ever wanna be, yeah, yeah
Is somebody to you *Yeah you*


Yeah you!



Senin, 04 Mei 2015

Walau Hati Menangis - Meriam Bellina

Haaiii  ...
Konnichiwa !!!
How are you today? *asik*

    Di hari yang mendung ini, gue mau ngepost lirik dari salah satu lagu Lawas favorit gue ...
What lawas??? (Ceritanya kepo) Yap, gue emang suka banget sama lagu-lagu lawas. Yaah... bisa dibilang seperempat lagu di music player gue itu lagu lawas semua.

Kenapa sih suka lagu lawas? (Ceritanya kepo lagi) hahaa....
Gue suka lagu-lagu lawas karena menurut gue dari segi suara penyanyinya pun udah menang banget dibandingkan penyanyi pop jaman sekarang.
Dan irama lagunya pun santai banget buat didengar. Jadi yaaa, I Love it lah pokoknya! Hihiii

And now,  gue mau ngeposting lirik lagunya si cantik Meriam Bellina, yang judulnya Walau Hati Menangis.
Lagu yang satu ini benar-benar recommended banget deh buat lo yang ceritanya mau move on dan menutup diri dari mantan kekasih lo, yaaa meskipun sebenarnya masih belum sanggup gitu... *sedih ya bo:')*

Jujur, pas pertama kali gue dengar lagu ini, dan pas tau kalo yang nyanyi itu artis kondang Meriam Bellina, gue sempet kaget juga sih. Soalnya suaranya tuh asli beda banget sama suara dia kalo lagi difilm *u know laaah* hehe^.^v.
 Sumpah demi apapun, suara Meriam Bellina kalo lagi nyanyi itu bagusssss banget guys! 
Bahkan gue langsung fall in love sama lagu ini, karena denger suaranya. Pokoknya wajib banget denger deh! Dan dijamin langsung terkesima sama suara dan irama lagu ini yang klop banget.
Okeeey, sepertinya sudah cukup perbincangan kita kali ini.
Silahkan menikmati lirik lagunya ya guysss....
See you again :)

Walau Hati Menangis


Mungkin lebih baik begini
Menyendiri di sudut kota ini...

Kututup pintu hati, untuk semua cinta
Walau batin ini menangis...

Jangan datang atau titip salam
Hanya menambah luka di hatiku

Hapuslah namaku...
Hapuslah semua, kisah kasih yang pernah ada...

Biarlah aku sendiri, menyendiri tanpa cintamu lagi
Walau harus kuakui, hanyalah kau yang sangat kusayangi

Hatiku pun tak ingin mencari pengganti dirimu...

Jangan datang atau titip salam
Hanya menambah luka di hatiku
Hapuslah namaku...
Hapuslah semua kisah kasih yang pernah ada...

Biarlah aku sendiri, menyendiri tanpa cintamu lagi
Walau harus kuakui, hanyalah kau yang sangat kusayangi


Hatiku pun tak ingin mencari pengganti dirimu...
Hatiku pun tak ingin mencari pengganti dirimu........

Sabtu, 02 Mei 2015

April Love

"Ketika seseorang yang sangat kau cintai meninggalkanmu demi orang lain, maka Tuhan akan menggantikannya dengan seseorang yang jauh lebih sempurna untukmu."

     Pasca kandasnya kisah cintaku yang sudah hampir 3 tahun ku jalani dengan mantan kekasihku, hidupku begitu hancur berantakan. Semua begitu sulit untuk dibenahi, hingga akhirnya Tuhan mempertemukanku dengannya. Pria yang kini menjadi penyemangat hariku. Pria yang telah membantuku keluar dari masa kelam itu.

    Namanya Andi, dia adalah teman sekelasku ketika aku masih duduk dibangku sekolah dasar. Pertemuan kami memang tidak disengaja. Ketika itu, aku sedang duduk di bangku peron, sambil menunggu kedatangan kereta arah Jakarta, di salah satu stasiun Kota Depok. Hampir setengah jam  aku menunggu kereta yang terlambat datang karena ada sedikit gangguan disana. Tak lama, tiba-tiba ada seorang pria tinggi yang duduk tepat disampingku. Rasanya agak aneh, karena ada banyak bangku yang kosong tetapi dia justru memilih duduk disebelahku. Aku tidak tau siapa dia, terlebih dia mengenakan masker yang menutupi setengah wajahnya. Dan tiba-tiba, pria itupun menegurku, “mba, alumni SD 04 Kosambi ya?”  tegur pria bermasker itu. Aku yang saat itu sedang memakai headset pada salah satu telingaku, sontak kaget.
 “Ha, iyaa.. kok tau?” jawabku sambil bertanya-tanya dalam hati, siapa sebenarnya pria ini.

 “Gue Andi, masih inget gak? Lo Yulyan kan?”sapanya, sambil perlahan melepas masker yang menutupi wajahnya.

“Oalaaaah… Andi, iyaa inget-inget… kirain siapa tadi sok kenal banget, hahaaa”  ucapku sambil perlahan memperhatikan wajahnya. Dia terlihat jauh berbeda. Yaa.. bisa dibilang dia jauh lebih tampan dari terakhir kali kami bertemu. Sudah sekitar 8 tahun kami tidak bertemu, tetapi anehnya, dia masih bisa mengenali wajahku.

“Gue dari jauh udah ngeliat lu, kayaknya kenal, eh pas dideketin ternyata emang si Yulyan… hahaa, apa kabar lu? Udah gede aja lu yul, hahaaa” ucap Andi.
“Yakali, gue gak gede-gede gitu… hahaa, Alhamdulillah baik kok, lu sendiri gimana? Perasaan waktu SD lu gendutan deh, kok sekarang bisa langsing gini sih? Haha diet yaa”

“Hahaa… iyaa itu lu tau, gue juga baik-baik aja Alhamdulillah. Btw, lu berubah banget yul, waktu SD lu kan kecil banget kayak anak TK, sekarang udah tinggi aja”

“siaaaaauul, hahaa… kan pubertas coy! Heehe”

“Makin cantik aja lu yul, hehee” godanya.

“Yailaah dasar pria, cacar berbintik kali ahh, hahaa”

“Jaaah, serius gue yul.. hehe, eh lu ada pin bbm atau line gitu gak?”

“Ada dooong, lengkap malah, kenapa? Mau yaa? Bayar loh! Hahaa”

“yaaah gitu lu… hehee, iyaah mau dong, apaan pin lu Yul?”

“nih, pin gue 7C9****, Line gue… Tanidadelly, Instagram…. Tanidadelly, Path gue… Yu..”
“Udah neng lengkap amat, hahaaa… accept ya Yul, hehee” sahut andi, sambil lagi-lagi tersenyum padaku.

“Okeeey… eh tapi jangan bbm ya, Line aja.. soalnya gue jarang buka bbm, haha…” jawabku, dengan membalas senyuman Indahnya.

“sippp sip…”

     Hari itu adalah awal pertemuanku dengannya, pria yang saat ini menjadi kekasihku. Kedekatan kami awalnya hanya sebatas teman lama yang sedang bernostalgia. Terlebih saat itu, aku masih memiliki seorang kekasih. Aku menjaga jarak darinya, karena aku tidak mau hubungan kami nantinya mengganggu hubunganku dengan kekasihku.

    Setelah beberapa lama, ternyata hubunganku dengan kekasihku harus kandas begitu saja. Setelah hampir 3 tahun kami bersama, dia pergi begitu saja meninggalkanku, demi wanita yang lebih sempurna dimatanya. Aku begitu terpukul dan sangat kacau saat itu. Emosiku begitu tidak stabil. Kemudian, Andi mulai menghubungiku lagi. Entah ada angin apa, dia tiba-tiba mengajakku untuk keluar bersama. Akupun menerima ajakannya.

    Sudah hampir 1 tahun Andi tinggal di Depok. Dia berkuliah disalah satu universtias swasta di kota ini. Andi sering mengajakku untuk bertemu, namun aku selalu menolak ajakannya. Dan kali ini, untuk pertama kalinya aku menerima ajakannya. Dia mengajakku ke warnet tempat biasa ia bermain. Ya, Andi adalah seorang Gamers, sama sepertiku. Itu yang membuatku merasa agak nyaman dengan kedatangannya dihidupku.

     Aku tidak bisa menutupi kesedihanku dihadapannya. Andi pun akhirnya sadar ada yang salah dariku. Peralahan dia bertanya, apa yang sedang terjadi padaku. Namun aku tak sanggup untuk menceritakan padanya. Dia tetap memaksaku untuk menceritakan semua masalahku. Akhirnya akupun tak tahan membendung air mata yang sejak tadi ku tahan. Dia langsung mengeluarkan sapu tangan dari kantong celananya, dan mengusapkannya pada wajahku yang basah karena air mata. Aku mulai menceritakan kesedihanku padanya perlahan. Dia begitu terpaku mendengarkan segala ceritaku. Dia mengusap pipiku yang basah sambil mengatakan, bahwa semua akan baik-baik saja. Anggaplah ini adalah takdir Tuhan untuk membuatmu menjadi wanita yang lebih kuat. Mungkin Tuhan sengaja memisahkan kalian, karena dia tidak pantas untuk mendapatkan ketulusan cintamu. Ada ribuan pria sempurna yang jauh lebih pantas bersanding denganmu, dibandingkan mantan kekasihmu. Dia tersenyum dan mencoba menghiburku dengan cerita-cerita lucunya. Seketika aku merasa begitu nyaman berada disisinya. Mulai saat itu, Andi terus berusaha menghiburku dan membangkitkan lagi semangatku.

    Semakin lama, aku dan Andi semakin dekat. Dia pun sudah ku kenalkan pada kakak perempuanku. Tak jarang dia selalu mengantar dan menjemputku kerja.

Andi J
Selamat pagi bu guruuuuu …..
Hayoooo bangun hayooooooooo…..
nanti telat lagi aja kayak kemaren :p hehee


Yulyan Tanida Delly
Pagi ndiiiii….. mager banget tau hiiiiiiL                                                                                  


Andi J
Woooghh kebiasaan…
Eh nanti gue anter yaah yul, hari ini kelas jam 9nan kok,
 jadi bisa lah buat ketemu dulu mah
heheee….


Yulyan Tanida Delly
Wogh ketemu mulukk,
emang gak bosyen apa weeeee :p


Andi J
Ngga lah weee :p
Udah mandi gih, nanti gue jemput di depan gang yah J


Yulyan Tanida Delly
Huuhhh :p
Yaudah gue mandi dulu yahJ


   Aku menunggu Andi ditempat biasa ia menjeputku. Sudah jam 07.30, tetapi dia tak kunjung datang.
“ishhh, mana ini yang mau jemput, lama bangeeet ndiiiiiiiiii….” Gerutuku dalam hati.
Tak lama kemudian, sebuah mobil Nissan March hitam berenti dihadapanku. Kaca jendela depannya perlahan terbuka. “Bu guru… maaf yaa telat hehee,” sapa Andi sambil duduk didalam mobil hitamnya.

“Kenapa bawa mobil segala sih ndiiiii….” Gerutuku kesal didalam hati.

“Ayoo bu guru… nanti keburu macet dipertigaan” ucapnya sambil meraih tanganku, dan memaksaku masuk kedalam mobilnya.

“Kenapa sih mukanya ditekuk aja…” rayu andi

“Gapapa..” jawabku ketus.

“Kalo gue jemput pake mobil, pasti mukanya ditekuk gitu, yaudah besok-besok jemputnya pake motor aja deh, udah yaaah jangan ngambek yaah..” rayunya sambil mencubit pipiku.

“ishhh tangannya reseee…. Makanya lain kali jemputnya pake helikopter aja, jangan bawa mobil, kampus di Gundar aja bawa mobil segala dia mah” jawabku sambil membalas cubitannya.

“Iyaaah deh iyaaa nurut sama bu guru mah, saya nuruuut” sahutnya sambil tersenyum kepadaku.

     Sudah sekitar 2 bulan kami bersama. Dan kami pun semakin sering bertemu. Dia selalu setia menemaniku dikala aku kesepian. Dan selalu setia mendengarkan cerita-ceritaku. Perlahan dia seolah menyembuhkan luka lamaku, akibat pengkhianatan yang dilakukan oleh mantan kekasihku. Dia menghadirkan lagi semangat hidupku, mengembalikan lagi senyum dan tawa lepasku. Hingga tanpa ku sadari, aku mulai jatuh hati padanya. “Aku tau ini cinta, namun hatiku terlalu takut untuk mengakuinya”. Aku terlalu takut, kelak akan merasakan pedihnya mencintai lagi. Aku terlalu takut, kelak ketulusanku dikhianati lagi. Ku pendam perasaanku dalam-dalam, dan yakinkan pada diriku, bahwa aku tidak boleh membiarkan hatiku jatuh cinta lagi.

   Perlahan, sikapnya pun begitu menunjukan bahwa dia begitu nyaman didekatku. Namun apa dayaku, aku tidak mau kisah lamaku terulang lagi. Akhirnya aku mulai mencari-cari alasan untuk menjauhinya. Aku mulai berusaha untuk bisa menahan diri, dan menolak ajakannya ketika ia ingin bertemu.

Andi pun mulai menyadari perubahan sikapku padanya. Dia selalu bertanya-tanya, ada apa denganku. Kenapa seolah aku mulai menjauhinya. Aku tetap pada pendirianku. Aku tidak boleh membiarkannya jatuh cinta padaku.
Andi terlihat begitu gelisah dengan perubahan sikapku padanya. Hingga dia sempat bertanya pada kakakku, apa yang sebenarnya terjadi padaku.

Andi J
Yul, lu kenapa sih? Gue punya salah apa?
Kok jadi cuek banget gini sekarang L


Yulyan Tanida Delly
Gapapa kok ndiii, gue cuma lagi mau fokus belajar aja…
Ujian kan sebentar lagi, tapi persiapan gue masih kurang banget L maaf yaaa…


     Akhirnya Andi mau menerimanya. Dan mulai jarang menghubungiku. Apa aku begitu egois??? Sikapku ini justru membuatku terluka lagi. Aku begitu merindukan kehadirannya dihidupku.
Setelah  seminggu kami tidak berkomunikasi, dia pun menghubungiku lagi. Dan mengajaku untuk bertemu.

Andi J
Besok siang gue jemput ya,
Gue mau ajak lu ke suatu tempat yang asik deh pokoknya. J
Gak boleh nolak!


Yulyan Tanida Delly
Aishhh, mau kemana?
Ntar gue diculik lagi :/


Andi J
Udah sih ikut aja,
 biarin diculik sekalian biar ngga ilang-ilangan lagi wleee :P
Udah belajar sana gih, makan jangan lupa!
                                                                               
    Keesokan harinya, Mobil hitam itu sudah nangkring tepat didepan pagar TK tempat aku mengajar.
“ihh nih bocah ngapain nunggu disitu sih!”


Yulyan Tanida Delly
Ndi, jangan nunggu situ ih-_- gga enak sama guru2 yang lain. Tunggu depan biasa jemput aja L

“Kita mau kemana sih?” tanyaku sambil membetulkan seat belt.

“Kerumah mamah gue” jawabnya sambil perlahan menjalankan mobil hitamnya itu.

“What?” sontakku menjawab perkataannya.

“Aiih gila lu ah, ngga mau ahh!” seruku sambil berusaha memaksanya.

“Kenapa sih? Woles aja kali. Nyokap tuh udah lama mau ketemu lu tau ngga sih” jawabnya santai, 
 sambil tersenyum kepadaku.

“Lah emang lu cerita tentang gue ke nyokap lu gitu?”

“Iya, emang kenapa?”

“aahkkk …”

“Kenapa? Udah tenang aja laah, nyokap baik kok orangnya”

“Yaaa gak gitu, gue tuh lagi jelek ah, takutnya nanti nyokap gak suka” seruku

“hehee… lu tuh udah cantik kali, cantik banget malah, nyokap pasti suka kok” jawabnya sambil
tersenyum dan mengelus kepalaku.

Aaaahhhhh …. Aku jatuh cinta …

     Jantungku berdebar-debar selama diperjalanan menuju rumahnya.
 Aku takut, takut sekali keluarganya tidak menyukaiku. Terlebih aku dan andi belum punya status yang spesial. Kami hanya sebatas teman.

    Sesampainya dirumah andi, tanganku semakin dingin.  Rasanya berat sekali untuk melangkah masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba tangannya langsung menggenggam tanganku yang hampir beku karena menahan rasa grogi. Dia menebarkan senyuman indahnya, dan mengajakku masuk ke dalam rumahnya.

“Assalamualaikum… maaah….” Seru andi, sambil menyuruhku duduk diruang tamunya.

“Waalaikumssalam…. Ehh.. ada tamu dari Depok…” sahut mamahnya Andi, sambil berjalan menuju kearah kami.

“Loooh… jadi ini yang sering kamu certain? Pantes jadi betah banget di Depok, sampe setiap disuruh pulang, ada aja alesannya…”ucap mamahnya, sambil tersenyum kearahku.
“hehee… haloo tante…”sapaku pada wanita cantik itu.

“Yulina yah? Wah ternyata lebih cantik dari yang ada difoto-foto di kamarnya Andi yaah…”

“Mamaah ahh… apaan si.. bohong, bohong… jangan didengerin” sahut Andi yang langsung menyamber ucapan mamahnya.

What???? Yulina? Sejak kapan gue ganti nama? Foto dikamar andi pula? Anjiiiiirrr, makin grogi deh ini gueee…. God please help meeehhhh!!!

“Heheee…”tawaku perlahan sambil menahan rasa grogiku yang sudah memuncak.

     Ternyata dugaanku tentang mamahnya andi salah. Dia adalah wanita yang sangat baik. Dia menyambut kedatanganku dengan begitu ramah. Pantas saja Andi berani mengenalkanku pada Mamahnya.
Hari sudah semakin gelap, dan akupun memutuskan untuk pulang. Sebenarnya agak berat meninggalkan tempat itu. Aku merasa begitu nyaman berada disekitar keluarga Andi. Mamahnya yang seharian bercerita tentang masa kecil andi semakin membuatku merasa betah ditempat itu. Anganku pun mulai bermunculan, “Andaikan aku bisa menjadi salah satu dari keluarga mereka… ahhhh rasanya pasti sangat menyenangkan”.

    Kami pun beranjak meninggalkan rumah Andi. Rasanya hari itu, menjadi hari yang sangat menyenangkan.
Aku tidak akan melupakan kenangan indahku bersama Andi.
     Selama diperjalanan pulang, Andi bercerita tentang Ayahnya yang pergi meninggalkan mamahnya demi wanita lain. Andi mengatakan bahwa ia begitu membenci ayahnya, dan tidak pernah mengakui statusnya sebagai seorang ayah. Mendengar ceritanya, aku jadi teringat akan ayahku. Sikap ayahnya begitu bertolak belakang dengan sikap ayahku. 
   Disaat ayahnya tega mengkhianati cinta mamahnya andi, ayahku justru begitu setia menjaga cinta ibuku, meski ibuku kini telah tiada. Dibalik sosoknya yang begitu ceria, ternyata dia juga mempunya kisah yang kelam. Perlahan aku memegang tangannya, dan menghiburnya yang hampir terhanyut akan kisah masa lalunya.

     Dia mengantarku pulang kerumah, karena daerah rumah andi masih disekitar Jakarta Barat, sama sepertiku.
Sesampainya didepan gang , dia memaksa untuk ikut kerumahku. Aku langsung menolaknya, aku tidak mungkin mengajaknya kerumahku. Aku masih belum siap mengenalkannya kepada ayahku. Namun dia terus memaksa. Apa boleh buat? dia sudah mau mengenalkanku pada mamahnya, aku terpaksa meng-iyakan permintaannya.
Aku pun mulai mengenalkannya pada ayah dan abangku. Sikapnya yang begitu ramah dan santun mampu meluluhkan hati ayahku. Tidak biasanya ayahku sebaik ini pada pria yang baru aku kenalkan.

“Eh gue heran, ngga biasanya loh bokap seramah itu sama cowok yang baru gue kenalin” ucapku heran

“Masa sih? Bokap lu asik kok, beruntung banget lu punya bokap kaya gitu” jawabnya sambil tersenyum.

    Tak terasa jam di dinding telah menunjukan pukul 22.15, kami begitu terhanyut dengan cerita-cerita kami, hingga lupa akan waktu. Andi pun mulai beranjak untuk pulang. Belum sempat beranjak bangun, tiba-tiba dia menarik tanganku. Dia menggenggam kedua tanganku dengan eratnya. Tatapan matanya yang langsung mengarahkan ke mataku, seolah mengisyaratkan ada sesuatu yang ingin ia katakan padaku. Tanganku seketika dingin. Aku begitu terpaku melihat tatapan matanya. Pikiran ku pun mulai bercampur aduk.

“Yul, ehm…
 Sebenernya… gue suka sama lu dari waktu kita masih sd. Tapi yaa gimana, jaman sd gue gak ngerti apa-apa. Gue cuma sekedar cinta monyet sama lu. Dan sekarang kita ketemu lagi, rasa cinta gue yang dulu jadi muncul lagi. Awalnya gue cuma kagum sama lu yul. Kagum banget sama semua perjuangan cinta lu, setiap kali lu curhat sama gue. Tapi akhirnya rasa kagum gue berubah jadi rasa sayang. Gue sempet berusaha ngelupain lu, pas kemaren-kemaren lu ngejauhin gue. Tapi jujur gue gak bisa. Semakin berusaha ngelupain lu, semakin gue kangen sama lu. Gue mau lu bisa selalu ada disisi gue seperti sekarang. Gue cinta sama lu yul, gue sayang banget sama lu…”

  Jantungku terasa mau copot. Kata-kata yang keluar dari mulutnya membuatku semakin tak berdaya.  Ingin rasanya mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya padanya. Ingin rasanya mengatakan, aku juga mencintamu …
Tapi hatiku tak mengizinkannya. Aku langsung teringat akan kisah cintaku sebelumnya. Aku takut nantinya akan berakhir sama.

“ahhh.. hahaha… cinta? Gak salah lu? Kenapa lu bisa jatuh cinta sama gue dah? Gue tuh cewek biasa, gue gak pantes buat orang kayak lu… becanda aja lu mah ahh, hahaa” jawabku sambil melepaskan genggamannya, dan berpura-pura menganggapnya hanya bercanda.

“Gue serius! Gue sayang sama lu, gue cinta sama lu, yulyan lu mau gak jadi pacar gue?!” sahutnya dengan memasang wajah serius.

“isshhh… lu tuh kenapa sih? Disaat mantan gue ninggalin gue demi cewek yang lebih seksi dan lebih segalanya dari gue, kenapa lu justru malah mau jadi pacar gue? Gue tuh takut, lu ngerti  gak sih!”

“Cuma cowok bego yang  tega ninggalin cewek kayak lu! Denger ya yul, gue emang gak bisa ngumbar janji setia kayak yang mantan lu lakuin dulu. gue juga gak bisa janji buat bikin lu bahagia terus sama gue. Tapi gue akan berusaha banget buat setia dan bikin lu bahagia. Gue gak peduli seperti apa masa lalu lu dulu sama mantan lu itu, yang jelas gue akan mencintai lu, apa adanya diri lu. Lu mau percaya sama gue?”  ucapnya, sambil perlahan kembali meraih dan menggenggam tanganku.

   Aku benar-benar dilema saat itu. Aku begitu bingung dengan segala yang Andi ucapkan kepadaku. Jujur aku begitu bahagia dengan nyata cintanya kepadaku. Begitu bahagianya aku hingga seketika masa laluku seakan hilang begitu saja. Namun disisi lain, aku masih trauma untuk memulai kisah cinta baru. Ku putar otakku dengan cepatnya untuk memutuskan jawaban apa yang akan ku pilih. Jika aku menolaknya, mungkin Andi akan menjauh dariku. Dan aku mungkin akan menyesal seumur hidup. Akhirnya ku putuskan untuk menerimanya sebagai kekasihku.

“eh.. ehm…..Yaudah..” aku menangguk.

“ tapi andi gak boleh jahat yah … gue juga sayang sama lu ndi…” sahutku sambil tersenyum menatap wajahnya.

“Iyaaah ibu guruuuu… yesss sekarang udah tenang deh nih hati gue, hehee…” ucap andi, sambil mengusap kepalaku dan menatapku dengan senyuman indahnya.

     Mulai malam itu, kami resmi menjadi sepasang kekasih. Aku masih merasa ini semua bagaikan mimpi. Tapi intinya aku merasa sangat bahagia. Kami mulai membiasakan diri untuk menyatakan cinta setiap harinya. Meskipun rasanya agak canggung, tetapi kami terus berusaha membiasakannya. Kami selalu menyempatkan untuk bertemu setiap harinya. Kedatangan Andi benar-benar mengobati sakit hatiku. Dia berhasil membuatku merasakan indahnya jatuh cinta, dan bahagianya ketika bertemu dengan orang yang ku cintai. Hatiku yang sempat kosong, kini sudah terisi dengan cinta dan sayangku pada sosok Andi. Meski sekarang hubungan kami masih seumur jagung, tapi kami akan terus berusaha untuk mempertahankan dan memperjuangkan kisah cinta kami.
Andi seolah bagaikan jawaban atas segala doa yang selalu ku panjatkan kepada sang Maha Cinta. Dia seolah sengaja memisahkanku dengan mantan kekasihku, untuk menyatukanku dengan Andi.

Ndie-kun :*
Ohayouuu nden-chan J
Uhh, kita udah semingguan yah sayang :p cieee :*


Yulyan Tanida Delly
Ohayooou ndie-kun :*
 Masa sih? Ciyeee:P  happy one week anniversary yaa kamuuuh :p


Ndie-kun :*
Kayanya musti dirayain nih.. hehe..
Aku traktir ngenet deh yuk :*


Yulyan Tanida Delly
Yaahh, tumpengan dong ndi..  Hihi :*  eh aku nulis status difb dong..
Keren kan aku :D


Ndie-kun :*
Yaudah aku telpon mama yah,
Kita tumpengan sekarang :p
Wih, nulis status apa sayang?
Iyalaaah, jelas…
Angelina Jolie aja kalah kerennya sama kamu :*

Yulyan Tanida Delly
Jangan deng, kasian mamah nanti kerepotan lagi :D
Status One week kita :P hehe
Beneran apa? :D ishh mau cubit ndiii (:


Ndie-kun :*
Aku juga ah, nulis status bbm, path, line, semuanya biar jadi keren kaya sayang :*
Hehee.. yaudah nanti kita ketemu yah sayang :* aku jemput di kosan ya :*
Aku mau mandi dulu sayang :*


Yulyan Tanida Delly
Woghh, dia mah ngikutin aja :P
Ndiiiii Love love nya manaaa L


Ndie-kun :*
Iyaah sayangku :*
I LOVE U So Much :* ({})


Yulyan Tanida Delly
I Loveyou too much ndieee-kun :* (:


Untukmu, kekasihku…

Terima kasih atas segala kebahagian yang telah kau limpahkan kepadaku.
Terima kasih atas segala kesabaranmu, dalam menghadapi sikapku selama ini.
Terima kasih karena telah membantuku keluar dari keterpurukan atas cinta lamaku.
Terima kasih telah setia menemaniku, dan menghapus segala luka dihatiku.
Terima kasih karena telah membuatku merasakan lagi indahnya dicintai dan mencintai.

Aku begitu bahagia bisa bertemu kembali denganmu. Aku begitu bahagia setiap kali berada disisimu.
Aku tau, hubungan kita masih terlalu dini. Bahkan aku pun tau seberapa besar cobaan yang akan kita hadapi nanti. Namun aku percaya, Tuhan akan membantu menjaga indahnya cinta kita.
Aku tau seperti apa kisah cinta masa lalumu dulu. kau pun tau segalanya tentang kisah cinta lamaku.
Aku berharap, kita bisa belajar dari kisah cinta masa lalu itu, dan menjadikan kisah cinta ini semakin abadi.

Kekasihku… aku mencintaimu. Begitu mencintamu.
Aku akan membuatmu bahagia, sebahagia cinta lamaku dulu. bahkan lebih bahagia darinya

Tetaplah bersamaku, kita yakinkan yang Maha Cinta bahwa kita memang pantas untuk bersama, dan di satukan dalam ikatan cinta yang telah ia restui.